Mau Putus Harus Mutusin Atau Diputusin ?
Ketika hubungan pacaran
sudah tak baik lagi atau tak sejalan dengan keinginanmu. Solusi terkakhir
adalah putus. Mengucapkan kata putus tak semudah dengan apa yang dirasakan.
Tentunya ada pihak yang sangat berat mengakuinya, dan seringkali kita bingung
apakah kita harus memutusin dia sekarang atau nunggu supaya dia yang mutusin
kita. Kira-kira kalau dibandingkan, kamu lebih memilih yang mana ?
Memilih
untuk Mutusin ?
Apabila kamu jadi pihak yang
mengambil keputusan ini, maka kamu bakal terasa lega lantaran pada akhirnya
dapat putus juga sesudah demikian lama bergelut dengan persoalan atau masalah
dengannya. Bebas dan juga terlepas dari semua beban persoalan yang menjadikan
hidup jadi stress sampai kini telah usai. Lega juga lantaran pada akhirnya
berani memutuskan sesudah berbulan-bulan menanti saat yang pas dan sudah pikirkan
langkah yang paling baik serta momen yang pas.
Namun pihak yang mengambil
keputusan umumnya bakal jadi pihak yang disalahkan, dikira tidak berperasaan, dikarenakan
pihak yang telah diputusin terasa dianya jadi korban dan juga biasa untuk
dicampakkan. Karenanya, apabila kamu
jadi pihak yang mengambil keputusan, besar kemungkinan kamu bakal terasa
bersalah saat kekasihmu menangis dihadapanmu dan juga memohon supaya diberikan
kesempatan lagi. Kamu bakal terasa kasihan, dan juga pada akhirnya
memberikannya kesempatan lagi akibat tak tega lihat dia yang telihat memelas.
Saat itu berlangsung, kecenderungannya kamu bakal terasa menyesal sudah
mengambil keputusan terhadap kekasih tersebut, atau terasa bersalah atas
ketentuan yang kamu pilih.
Kalau
diputusin?
Apabila kamu jadi pihak yang
diputus, maka kamu bakal terlepas dari rasa bersalah. Ini dikarenakan kamu
sebagai “korban pemutusan” dan biasanya kamu dapat menyalahkan kekasihmu untuk
sebagai pihak yang tak ingin menjaga jalinan percintaan tersebut. Kamu dapat
berdalih dan juga memberikan keyakinan diri sendiri, bahwasanya kamu tetap mau
melakukan perbaikan jalinan percintaan tersebut namun dia lah yang tak ingin
berikan peluang. Sebagai “korban pemutusan”, kamu bisa memperoleh simpati
beberapa orang di saat sedih atau saat kamu sedang sharing. Namun pihak yang
telah diputusin atau tadi kita anggap korban pemutusan yaitu pihak yang condong
untuk mau balikan lagi dikarenakan tak ikhlas untuk diputusin demikian saja dan
semudah itu.
Perasaan untuk mau balikan
menjadikanmu bimbang serta terpuruk dalam rasa sedih yang berlarut-larut
apabila tak selekasnya dikerjakan. Yang paling kronis saat kamu jadi pihak yang
diputuskan yaitu semua perasaan tak di idamkan atau dicampakkan yang kamu
rasakan. Terasa dirimu tak dihargai atau terasa dibuang demikian saja
seenaknya, dapat menjadikanmu jadi benar-benar geram dan juga kecewa. Juga
mungkin saja kamu bakal “dendam” pada bekas mantan pacar hingga memilih untuk
lakukan beberapa hal bodoh seperti halnya mengancam, suka memaki secara
kasar,suka lakukan tindakan teror, dan seterusnya.
0 comments