Topeng-topeng Penghuni Dunia Air dari Lereng Sumbing
LERENG Sumbing tak hanya menghamparkan lanskap yang menawan, tetapi juga manusia-manusia yang penuh daya cipta. Khoirul Mutaqin (25) berkreasi dengan mentransformasi penghuni air, seperti wader, uceng, lele, dan beragam ikan air tawar lainnya, menjadi topeng-topeng cantik, lucu, menggelitik, sekaligus menarik.
Keindahan yang sebelumnya jarang diperhatikan dan bahkan terabaikan karena ikan-ikan pada umumnya ditangkap untuk disantap. Topeng-topeng karya Khoirul bukan sembarang topeng. Topeng-topeng itu kemudian menginspirasi lahirnya beberapa jenis tarian, yang kemudian dipentaskan para seniman Sumbing di Sanggar Wonoseni, Dusun Wonoleleo, Bandongan, Magelang. Selain topeng ikan, Khoirul yang akrab disapa Irul ini juga membuat topeng tokoh wayang dengan kualitas ukiran yang sangat halus. Beberapa topengnya sudah dipesan sebagai buah tangan dan pernah dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta.
Sungguh keindahan Sumbing seperti mengalir ke tangan Khoirul. Ia pemerhati yang tekun dan teliti terhadap ikan-ikan favoritnya. Topeng karyanya ditatah dengan hati-hati dan dituangkan secara detail hingga ke setiap gurat sisiknya. ”Sejak kecil saya suka melihat, memelihara, dan memancing ikan,” ujarnya.
Irul, demikian ia disapa, mulai belajar membuat topeng sekitar tahun 2011. Semua dipelajarinya secara otodidak, dan hanya berbekal nekat serta rasa percaya diri. Semuanya berawal ketika dia diajak rekan seniman tetangganya mengunjungi budayawan Sutanto Mendut di rumahnya di Studio Mendut, Kelurahan Mendut, Magelang.
Ketika itu, Sutanto bertanya apakah dia bisa membuat topeng. Irul merasa bahwa pertanyaan ini adalah tantangan sekaligus kesempatan yang tidak boleh ia sia-siakan. Dia pun mengiyakan, menyatakan kesanggupannya membuat topeng. ”Padahal, waktu itu satu-satunya pengalaman saya membuat topeng hanyalah membuat topeng barongsai,” ujarnya.
Pesanan pertama adalah membuat topeng wajah khas Bali. Ketika itu, dengan memberi contoh satu topeng, Tanto meminta agar mengembangkannya menjadi lima topeng baru. ”Dengan bekal satu topeng itu, saya diminta membuat lima topeng dengan ekspresi dan karakter wajah yang berbeda-beda satu sama lain,” ujarnya.
Topeng wayang
Ajaib, sekalipun sekadar mencoba-coba, pekerjaan pertama tersebut tidak menghasilkan produk gagal. Lima topeng itu berhasil dikerjakannya selama sekitar seminggu dan langsung dibawanya ke Sutanto. Karena topeng itu dinilai cukup bagus, maka Irul pun diminta membuat topeng-topeng lain.
Seiring dengan waktu, dan makin luasnya pergaulan dengan sesama seniman dari Komunitas Seniman Lima Gunung di Gunung Merapi, Merbabu, Menoreh, Andong, dan Sumbing, usaha membuat karya seni topeng yang dirintisnya semakin berkembang. Kini, selama tiga tahun perjalanannya berkarya, Irul berhasil membuat lebih dari 200 topeng. Dia telah mahir membuat topeng lebih dari 50 tokoh wayang, dan makin piawai berkreasi membuat topeng berbagai jenis ikan.
Topeng ikan mulai dibuatnya pada September 2014. Saat ini, dia pun tengah mengembangkan keahlian, membuat lebih banyak topeng dari berbagai jenis ikan, antara lain ikan hias seperti ikan louhan dan koki.
Berbekal keahlian membuat topeng, Irul kini mampu mengubah jalan hidupnya sendiri. Sebelumnya, dia hanya bekerja serabutan, menjadi buruh bangunan, dan bahkan sempat terpuruk, menganggur selama satu tahun karena sakit paru-paru.
”Sekitar setahun sebelum mengerjakan pesanan topeng, saya hanya bisa terbaring di rumah karena menderita sakit paru-paru parah,” ujarnya.
Namun, hidup memang penuh kejutan. Sembuh dari sakit, Irul pun tidak menyangka dirinya bisa merintis karier dari bidang yang sama sekali baru untuknya, pekerjaan membuat topeng yang juga tidak pernah dia pelajari dari siapa pun.
Irul mengatakan, keterampilannya membuat topeng barangkali hanya didasari oleh semangat dan hobinya yang memang suka berkreasi, serta sering iseng mengutak-atik sesuatu.
”Sejak kecil, saya memang sering penasaran dan membuat sesuatu dari hasil membongkar-bongkar barang,” ujarnya.
Berawal dari keisengan ini, Irul menciptakan topeng unik dari lereng Sumbing. Topeng dengan beragam karakter wajah yang sekaligus mencerminkan kehidupan manusia itu sendiri
0 komentar