Wisata Sejarah di Museum Purbakala Sangiran
Wisata Sejarah di Museum Purbakala Sangiran
Sangiran adalah sebuah daerah pedalaman di kaki Gunung
Lawu, tepatnya 17 km ke arah utara dari kota Solo. Sangiran masuk dalam wilayah
kabupaten Sragen dan sebagian lagi masuk dalam wilayah kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah. Sangiran yang luasnya sekitar 56 kilometer persegi ini tersebar di
tiga kecamatan di kabupaten Sragen, yaitu Gemolong, Plupuh, Kali jambe dan
kecamatan Gondangrejo di kabupaten Karanganyar.
Banyak sekali misteri yang menarik yang meliputi
daerah Sangiran ini. Ini karena banyak ditemukan bukti sejarah masa lampau
yang menarik dan patut untuk dipelajari. Dan yang paling menarik diantaranya
adalah kamu bisa mendapatkan informasi lengkap tentang manusia purba, baik
mengenai habitat, binatang-binatang yang hidup pada zaman purba, pola kehidupan
manusia purba, dan proses terjadinya bentang alam dalam waktu dua juta tahun
yang lalu.
Masuk ke Sangiran |
Seorang antropolog Jerman yang bernama Gustav Heinrich
Ralph von Koenigswald telah menemukan fosil-fosil manusia di Sangiran pada
tahun 1930-an, dan fosil-fosil ini merupakan situs manusia purba Sangiran. Di
daerah ini telah ditemukan sedikitnya fosil dari lima jenis manusia purba yang
berbeda, dan dari penemuan tersebut menjadikan Sangiran sebagai situs yang
hampir limapuluh persen menyumbangkan
penemuan fosil manusia prasejarah di dunia.
Ada hal yang menarik dari penemuan ini, yaitu manusia
purba jenis Homo Erectus terdapat lebih dari 100 individu telah hidup di daerah
Sangiran ini sejak satu juta tahun yang lalu. Berdasarkan penelitian, ternyata
jumlah tersebut telah mewakili 65 persen dari jumlah seluruh fosil manusia
purba yang ditemukan di Indonesia, dan 50 persen dari jumlah fosil manusia
purba sejenisnya yang telah ditemukan di dunia. Selain itu, ada keterangan lain
yang dapat diungkapkan tentang batu yang pernah digunakan manusia purba
tersebut, sehingga ada keterangan yang lebih jelas tentang kehidupan dan budaya
yang berkembang pada mnusia purba saat itu.
Sangiran dulunya merupakan sebuah bukit sehingga para
ahli menyebutnya sebagai kubah Sangiran. Tetapi karena akibat pergerakan aliran
sungai, menyebabkan puncaknya tererosi sehingga membentuk sebuah depresi. Sangiran merupakan situs manusia purba yang
paling lengkap di daerah Asia dengan peradaban yang berurutan tanpa terputus
sejak dua juta tahun yang lalu atau sejak zaman Pliosen hingga pada akhir
Pleistosen tengah.
Wilayah Sangiran dan sekitarnya telah ditetapkan
sebagai Daerah Cagar Budaya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal
15 Maret 1977 berdasarkan surat keputusan No. 070/0/1977. Selain itu, juga diperkuat dengan ketetapan
komite World Heritage UNESCO di Merida, Meksiko. Pada peringatannya yang ke 20
telah menetapkan bahwa Kawasan Sangiran merupakan Kawasan Warisan Dunia (World
Heritage) No. 593.
Selain ditemukan banyak fosil manusia purba dan
kehidupan prasejarahnya, ternyata juga telah di temukan fosil makhluk bawah laut.
Ini menghasilkan teori kalau Pulau Jawa dulunya berada di dasar laut dan
kemudian terangkat pada jutaan tahun yang lalu. Dan pada tahun 1980-an para
ilmuwan sejarah di kejutkan dengan penemuan fosil seekor mammoth yang utuh yang
tinginya empat meter. Fosil tersebut kemudian disimpan di Museum Geologi
Bandung.
UNESCO kemudian menetapkan Sangiran sebagai Warisan
Peradaban Dunia ( World Heritage Site )
ke 593 pada tanggal 5 Desember 1996 di Merida, Meksiko, karena adanya
kontribusi arkeologi, geologi, antropologi dan ilmu pengetahuan yang besar dari
daerah ini.
Patung Relief Manusia Purba |
Kamu dapat menyaksikan langsung koleksi peninggalan zaman
prasejarah, antara lain fosil tengkorak purba, fosil gigi, tulang-tulang hewan
purba, diorama evolusi manusia, diorama contoh aktivitas manusia purba, tulang
paha mammoth, batu-batu fosil, tengkorak kerbau purba, berbagai jenis senjata,
tengkorak manusia purba dari berbagai zaman dan tempat, dan gua besar yang
sekarang telah dibangun berdinding beton dan diberi gambar-gambar tentang
terbentuknya bumi.
Jika kamu berkunjung ke Sangiran, kamu bisa
mendapatkan cinderamata dan souvenir cantik ala manusia purba yang jual di
kios-kios yang berjajar di depan museum. Cinderamata atau souvenir yang di jual
terdiri dari benda-benda yang diklaim sebagai tulang dan gigi manusia atau
hewan purba, aneka perhiasan yang terbuat dari kayu fosil atau batu kali,
patung-patung yang terbuat dari tanah endapan dengan serat tumbuhan purba dan
aneka pernak-pernik unik lainnya.
Jadwal
Buka
- Hari Selasa sampai hari Minggu, pukul 08.00 -16.00 WIB
Harga
Tiket
- Untuk pengunjung domestik: Rp. 3.000,-
- Untuk pengunjung mancanegara: Rp. 7.500,-
Jika kamu suka mempelajari mengenai sejarah zaman purba seperti saya J, kamu bisa mengunjungi tempat ini saat Weekend nanti.
0 komentar