Anak Dibiarkan Merokok, Akan Tumbuh Generasi Muda yang Bodoh dan Tertingga
Jakarta, Pada rokok, nikotin adalah unsur utama penyebab kecanduan. Nikotin banyak terkandung di tembakau sehingga baik rokok putih, rokok kretek, atau e-cigarette, selama mengandung tembakau akan menimbulkan adiksi. Efek kecanduan ini pun nyatanya juga memengaruhi tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa.
Penelitian JAMA Psychiatry mengungkapkan bahwa asap rokok membuat dapat membuat anak menjadi agresif, emosional, dan cenderung membangkang. Bahkan, sifat tersebut muncul ketika anak sudah terpapar asap rokok sejak kecil. Selain itu, anak-anak yang merokok kemampuan belajarnya terhambat.
"Anak terpapar rokok, susah belajar. Jadi kalau anak dibiarkan merokok berarti kita biarkan anak tidak mampu bersaing dengan bangsa lain. Jadi kalau negara biarkan industri rokok meracuni anak dan remaja, berarti membiarkan generasi penerus menjadi generasi yang bodoh, tidak kreatif, dan tertinggal," tegas Kartono Muhammad, selaku dewan penasihat Komnas Pengendalian Tembakau.
Selain itu, lanjut Kartono, anak yang sudah merokok bahkan terpapar asap rokok cenderung mudah 'bermusuhan' sebab asap rokok membuat bagian otak yang bertugas mengatur emosi sudah tidak normal. "Mungkin itu juga yang bikin anak sekarang mudah tawuran ya," imbuh Kartono.
Hal itu ia sampaikan di sela-sela Konferensi pers 'Negara Tidak Hadir Melindungi Anak' di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jl. Samratulangie, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015).
Di Indonesia pun, anak-anak kini tak hanya sebagai perokok pasif saja alias yang terpapar asap rokok. Sebab, fenomena baby smoker di mana anak-anak bertindak sebagai perokok aktif juga bermunculan.
0 komentar