Masih Bergunanya Buku Diary Sebagai Tempat Curhat
Masih Bergunanya Buku Diary Sebagai Tempat Curhat
Sekarang
kebanyakan remaja sudah banyak curhat dari jejaring sosialnya ketimbang dengan
orang tuanya sendiri tapi semasa belum mengenal internet ataupun jejaring
sosial hampir sekitar 80% anak remaja curhat melalui buku diarynya dan 20% lagi
curhat dengan orang tua mereka namun itu semua berubah ketika anak remaja
sekarang sudah mengenal namanya internet dan jejaring sosial mereka sudah
banyak beralih ke jejaring sosial untuk menampung tempat curhat mereka.
Namun
yang jadi pertanyaan sekarang adalah apakah buku diary masih berlaku dalam
kalangan remaja ?? kalau menurut saya masih ada yang memakai buku diary karena
bagaimanapun buku itu sangat penting menyimpan memori kita yang sudah lalu
karena itu sampai sekarang buku diary itu masih digunakan. Terkadang ada orang
kalau sudah bosa menggunakan jejaring sosial untuk curhat pasti mereka pakai
cara kedua yaitu memakai buku diary tapi kekurangan dari buku diary tersebut
adalah sering dibaca oleh teman sendiri dan orang tua sampai membuat kita malu,
karena kalau kita nulis di buku diary pasti isi semua curhat kita itu lengakap
ketimbang kita di jejaring sosial yang hanya singkat.
Namun
kejadian seperti itu pernah saya alami dan ini cerita sedikit tentang saya yang
dulu sering pakai buku diary, dulu saat saya masih SMP kelas 2 saya heran lihat
ank cewek yang tiap hari bawa buku diary kira saya buku pelajaran ternyata
setelah saya baca itu buku diary dia dan dia marah sama saya karena rahasianya
terbongkar dari situ saya mencoba ikutin untuk menulis di buku diary juga. Tapi
apa yang terjadi malah buku itu terbaca oleh adik sendiri dan orang tua yang
saat saya curhat tentang cewek yang saya sukain ^_^ mungkin waktu itu karena
saya masih masa alay ya.
Dan
setelah ketahuan saya tidak pernah lagi menulis di buku diary karena trauma
ketahuan sama adik sendiri dan orang tua soalnya asik di ledekin terus tapi
saya akui sebenarnya menulis di buku diary itu asik karena kita bisa
membayangkan saat kita menuliskan isi hati kita di buku tersebut. Maka dari itu
kalau sekarang para remaja bisa membedakan antara buku diary dan jejaring
sosial masih enak lagi kita curhat di buku diary.
Namun
itu sekarang tergantung dengan kemauan para remaja masing – masing mau curhat
di buku diary atau curhat di jejaring atau juga curhat di dua aplikasi
tersebut, jadi pesan untuk para kalangan remaja sekarang ini jangan pernah
lupakan sebuah masa lalu kalian karena dengan mengingat masa lalu kita bisa
maju kedepan karena dengan masa lalu, kita bisa belajar banyak dan lebih
menjadi dewasa. Seperti : buku diary tersebut kalau saja bisa kita optimalkan
buku diary tersebut itu bisa jadi buku biography atau jadi buku perjalanan
hidup kita dan kita pun sudah bisa menulis sendiri gimana kehidupan kita di
dalam sebuah buku.
0 komentar