Penyebab & Solusi Tepat Menghadapi Anak Marah dan Mengamuk
Kadang cukup memusingkan menghadapi sifat anak sedang marah. Jika
anak sedang emosi atau marah biasanya dilampiaskan dengan cara
membanting mainan, pintu, menendang meja, mengacaukan segala hal,
berteriak-teriak penuh kemarahan, menangis keras, dan melempar sesuatu
yang berada di sekitarnya. Atau mungkin Anda pernah mengalaminya,
handphone,camera digital, atau barang kesayangan Anda menjadi korban
dibanting oleh si kecil ketika marah…
Rasa marah bisa timbul akibat banyak sebab, termasuk yang terjadi
pada anak-anak. Terkadang orangtua ikut kesal dan merasa direpotkan jika
anak terlalu sering bertindak marah/mengamuk.
ini foto anak saya, miss D yang sebenarnya sedang tidak marah. Hanya sedang berteriak memanggil “mama” :)
Sebenarnya ada dua perasaan dasar yang menyebabkan anak-anak memiliki sifat pemarah. yaitu:
- Kemauan dan keinginannya untuk cepat menjadi besar. Biasanya
anak-anak akan merasakan hal ini jika orangtua sudah melarang-larangnya
dengan kata “tidak”. Karena ia belum bisa menguasai emosinya secara
logis, maka ia memilih mengekspresikannya ke luar melalui kemarahan.
- Ketika seorang anak memiliki kengintahuan dan kemauan yang kuat
untuk melakukan sesuatu, tapi seringkali kemampuannya tidak sekuat
keinginannya. Hal ini biasanya membuat ia kesal dan menuntunnya ke arah
frustasi yang diungkapkan dengan marah-marah.
Bagaimana cara mengatasi anak yang sedang marah / mengamuk?
Sifat anak yang pemarah bisa menjadi masalah bagi ibu dan anak.
Karena itu orangtua perlu memaklumi sifat anaknya tersebut. Seperti
dikutip dari
The baby Book karangan William dan Martha Sears,
ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredamkan amarah. Berikut
ini bebrapa cara untuk meredamnya.
- Mempelajari hal yang menyebabkan anak marah
Ketahui dengan pasti hal apa yang dapat memicu kemarahannya, apakah
dia sedang merasa lapar, bosan, suasana lingkungan yang tidak
mendukung, menginginkan sesuatu/benda tetapi tidak terpenuhi, atau
sebab lainnya. Dengan mengetahui penyebabnya, maka orangtua dapat
mencegah kemarahan anak.
- Memberikan contoh sikap tenang padanya
Anak mempelajari sesuatu dari apa yang dilihat dan dengarnya, karena
itu penting untuk mencontohkan sikap tenang didepannya. Jika lingkungan
disekitarnya suka marah-marah, maka anak akan menganggap bahwa perilaku
ini merupakan hal yang wajar. Secara tidak langsung perilaku “pemarah”
akan terbentuk pada pribadi anak tersebut. Oleh karena itu, sangat
dianjurkan bagi orangtua jangan suka memarahi anak pada, apalagi pada
kesalahan-kesalahn kecil yang diperbuat oleh anak-anak.
- Ketahui siapa yang sedang marah
Bila orangtua adalah orang yang mudah emosi, maka akan sangat mudah
bagi anak untuk memancing kemarahan dan berakhir dengan lomba saling
teriak tanpa ada penyelesaian. Karena itu perlu diketahui siapa yang
marah agar kondisi tetap terkendali. Jika anak anda sedang mengambeg,
maka sebaiknya anda berkepala dingin, sabar dan menghadapi anak anda
dengan lembut. Menasihati anak dengan nada keras tidak akan bermanfaat,
malah akan menyakiti hatinya, apalagi pada saat anak/balita anda
menangis, nasihat yang anda lontarkan tidak akan didengarnya. Sebaiknya
menasihati menunggu waktu yang tepat, saat hati dan pikirannya tenang.
- Usahakan untuk tetap tenang meskipun berada di tempat umum
Sebaiknya orangtua tidak menunjukkan kemarahannya pada anak di depan
banyak orang, karena anak akan semakin menunjukkan rasa marahnya. Jadi
cobalah untuk menggendong dan membawanya ke tempat yang lebih sepi.
Membuatnya tenang, ketika si anak tenang, makan akan mudah kata-kata
nasihat anda diserap dan dimengerti olehnya.
- Memeluk dan merangkulnya erat
Sebagian besar anak yang kehilangan kontrol akan menjadi lebih tenang
saat dipeluk. Pelukan ini tidak akan terlalu mengekangnya, namun tetap
memberinya keamanan dan kenyamanan yang dibutuhkan saat sedang marah.
Rasa nyaman yang timbul akan membuatnya lebih tenang dan melunak
hatinya. Diharapkan Orangtua harus lebih memahami dan berperilaku lembut
pada saat anak berperilaku keras. Dengan begitu, anak pun akan lebih
mudah diatasi.
- Menahan diri adalah terapi yang baik
Tunggulah sampai ia tenang sebelum memulai konseling atau mengatasi
permasalahannya, karena jika ia masih marah-marah kemungkinan Anda akan
terpancing untuk ikut marah. Menasihati anak pada saat dia sedang dalam
kondisi tenang, akan lebih diserap dan diterima oleh otaknya, sehingga
anak akan menurut/mengerti apa yang disampaikan orangtuanya. Seperti
halnya, saat menyelesaikan suatu masalah, ketika menyelesaikannya dengan
kepala dingin, tenang, dan menggunakan pikiran jernih, maka masalah
akan dapat lebih mudah terlesaikan dengan solusi yang tepat.
Diposkandari:http://sharingdisini.com/2012/02/15/kenali-penyebab-dan-solusi-tepat-menghadapi-anak-yang-sedang-marah-mengamuk/
About the Author
Lorem ipsum dolor sit amet, cotur acing elit. Ut euis eget dolor sit amet congue. Ut vira codo matis. Sed lacia luctus magna ut sodales lorem.
0 komentar