Mencegah dan mengatasi rasa Pesimis

By 03.22

Mencegah dan mengatasi rasa Pesimis


Bagaimanapun negatif-nya perasaan pesimis itu pasti lah pernah hadir dalam kehidupan kita. Rasa pesimis ini cukup membahayakan karena bisa mencegah kesuksesan. Coba baca tips-tips berikut untuk mengatasi rasa pesimis pada diri kita :

  1. Kalau anda semakin mengharapkan kegagalan maka semakin besar kemungkinannya anda ditimpa kegagalan sebagai akibat pengharapan anda yang negative. Oleh karena itu berpikirlah positif setiap saat.
  2. Cobalah mencari sesuatu yang positif walaupun dalam kegiatan tidak menyenangkan.
  3. Cobalah menerima kegagalan dengan rasa humor.
  4. Jangan memikirkan persoalan anda terlalu dalam. Jangan, walaupun dalam khayalan itu akan memperlihatkan hasil yang negative. Arahkan semua kekuatan anda pada tindakan yang berhasil.
  5. Dalam situasi bagaimanapun juga cobalah mendapatkan sikap yang paling positif.
  6. Jangan menggunakan pesimisme anda sebagai penyangga untuk melindungi anda dari kekecewaan yang mungkin terjadi.
  7. Kalau anda gagal memecahkan persoalan jangan dihiraukan berapa banyak kesalahan anda, tapi carilah pemecahan yang benar yang telah anda lakukan dalam usaha memecahkan persoalan tersebut.
  8. Dalam waktu yang senggang cobalah anda menemui orang-orang yang optimis dan perhatikan tingkah laku mereka. Jika perlu belajarlah langsung dari orangnya.
  9. Selalu ingat bahwa pesimisme bukanlah sifat bawaan. Jadi seperti kebanyakan sifat manusia yang lain, pesimisme dapat dirubah dan dikurangi bahkan dihilangkan.
  10. Jika sikap optimis menyebabkan sukses, maka berilah penghargaan pada kenyataan bahwa karena optimismelah anda berhasil.
Pesimis bukanlah hal yang dilarang, namun lebih baik jangan pernah berpikiran pesimis, karena berpikir pesimis tidak akan membuat suatu hal menjadi lebih baik.
Dalam dunia bisnis di Indonesia, prinsip Can-Do-Attitude sering disebut sebagai alamogada atau palugada alias apa lo mau gue ada. Sedangkan di dunia kerja, Can-Do-Attitude kini menjadi tolak ukur baru dalam menjaring karyawan. Mereka yang memiliki sikap ini dinilai lebih dibandingkan dengan mereka yang hanya bermodalkan skills. Bahkan sebuah survei yang dilakukan pada para manajer perusahaan, menunjukkan bahwa orang yang paling diinginkan dalam sebuah tim, pilihannya bukan si cerdas atau si hebat. Tapi orang yang memiliki kepribadian Can-Do-Attitude. Orang seperti ini biasanya enerjik, supel, mampu berpikir kritis, suka belajar dan penuh inisiatif. Orang seperti ini dipercaya mampu membuat perbedaan dan membangun suasana karena meyebarkan energi positif pada lingkungannya.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki sikap Can-Do-Attitude, yaitu:
  • Berpikir ‘How’ dibandingkan ‘if’. Bila dihadapkan pada suatu masalah, mereka akan berusaha mencari pemecahannya. Bukan sibuk dengan pikiran-pikiran seperti: ‘what if…’
  • Berpikir ‘when’ dibandingkan ‘maybe’. Alih-alih berkata “mungkin saya akan melakukannya nanti…”, mereka lebih baik berkata, “saya akan mulai mencobanya minggu depan.”
  • Memikirkan segala kemungkinan dan mencoba mewujudkannya.
  • Tidak sekedar berpikir ‘bisa’, tapi bisa melakukannya dengan baik dan tepat.
  • Mengetahui bahwa untuk mencapai impian perlu usaha lebih pintar, bukan lebih keras.
  • Percaya pada diri sendiri, percaya pada orang lain dan percaya pada masa depan.
  • Tahu kapan bekerja, kapan beristirahat. Kapan harus melakukan sesuatu sendiri, kapan harus meminta pertolongan orang lain.
  • Melihat perubahan sebagai tantangan dan peluang.
  • Peduli pada diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.
  • Berdiri tegak karena perjuangannya, bukan hasil menginjak orang lain.
  • Menyadari bahwa keberhasilan adalah kemenangan mengatasi kelemahan dan mau membantu orang lain menggali potensi diri.
  • Hanya punya satu cara untuk menjalani hidup. Dengan semangat, percaya diri, keyakinan dan integritas.
Can-Do-Attitude bukan merupakan bawaan lahir yang tidak bisa diubah sampai akhir hidup. Can-Do-Attitude dapat dibangun pada diri Anda dengan cara:

1. I Believe I Can Fly. Percayalah selalu bahwa Anda sanggup melakukan apa saja (bila mau atau terpaksa). Jadi, ketika hati Anda mulai tergoda untuk mengatakan tidak bisa atau ajakan untuk menyerah, kunyah sampai lumat pikiran itu atau telan bulat-bulat! Karena bila dituruti, itu hanya akan membuat rasa percaya diri berkurang dan menjatuhkan motivasi.
2. Maju Tak Gentar. Jangan buru-buru kabur bila menghadapi sebuah permasalahan. Rangsang pikiran untuk selalu mencari solusi. Anda mesti percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Percayalah bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang di dunia yang pernah mengalami masalah sulit. Coba saja ketika kata kunci (keyword) persoalan Anda di yahoo atau google search engine, dijamin pasti akan membawa Anda pada suatu pentunjuk disana!
3. Open Arms. Tak ada salahnya bersikap terbuka. Sikap devensive hanya merugikan dan akan menghambat kemajuan dan peluang untuk sukses. Semakin Anda terbuka terhadap segala masukan dan kemungkinan, maka peluang menyelesaikan permasalahan akan lebih besar.
4. I Did it My Way. Mendengarkan masukan bukan berarti menelannya mentah-mentah. Sebagai pribadi yang kritis, Anda perlu menyaringnya dengan baik dan menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi. Prinsipnya apa yang baik untuk orang lain, belum tentu baik buat Anda. Demikian pula sebaliknya.

Diposkan dari: http://pluspositif.blogspot.com/2013/01/mencegah-dan-mengatasi-rasa-pesimis.html

You Might Also Like

0 komentar