Menjadi Orang tua SAHABAT Remaja
Pernahkah Bapak Ibu merasa hilang dari anak kita, saat mereka
menginjak remaja? yang awalnya berajuk manja, kekanak-kanakan, kemana
orang tua pergi selalu ingin ikut, selalu bercerita tantang apa aja
kalau ada masalah,.. tiba-tiba berubah menjadi lebih tertutup, tidak
ingin pergi dengan orang tua, lebih asyik dengan hobby atau
berlama-lama di kamar, dan kadang kita tidak tahu apa yang sedang
dilakukan atau dipikirkan. Dan kita merasa menjadi orang tua yang telah
kehilangan anaknya. Bapak Ibu Alhamdulilah ternyata anak kita telah
menginjak usia remaja. Perubahan perilaku mereka sering kali membuat
orang tua khawatir. Pada periode ini mereka mengalami masa transisi dari
masa kanak-kanak menuju masa remaja yang ingin diakui eksistensinya
sebagai individu beserta hak-haknya.
Saat inilah peran orang tua dituntut lebih peduli dan respek terhadap
mereka. Peran oran tua saat itu diharapkan bisa menjadi sahabat bagi
mereka. sahabat yang dapat diajak bicara dan berdiskusi, tanpa membuat
mereka tertekan karena orang tua yang terlalu mendominasi.
Si Remaja dan Keunikannya
Usia remaja adalah masa yang memiliki keunikan sendiri. Pada umumnya
masa ini dimulai saat usia 13 tahun. tahap ini bukan hanya ditandai
perubahan emosi , tapi juga fisik termasuk alat-alat reporoduksinya.
Dimana perubahan tersebut merupakan proses alami bagi siklus manusia.
Anak laki-laki dan perempuan, tumbuh dengan cara berbeda. Karena itu
peran ayah dan ibu harus lah benar-benar memegang tanggung jawab
mengarahkan dan membantu anak-anak bila muncul kebingungan, saat mereka
mengalami kebingungan dan mungkin kecemasan saat proses perubahan itu
datang.
Saat perubahan sedang berlangsung remaja tiba-tiba menjadi sangat peduli
dan ingin tahu terhadap dirinya terutama tubuhnya. itulah mengapa
mereka membutuhkan ruang dan waktu pribadi untuk berefleksi. Jika
orang tua dapat memenuhi kebutuhan ini sediakan kamar terpisah untuk
anak. namun bila tidak, mulai pisahkan kamar tidur anak lelaki dengan
anak perempuan. Adap islam mengajarkan untuk mengetuk pintu sebelum
memasuki ruangan. harus segera diajarkan dengan disiplin pada tahap ini.
Dengan memberikan ruang privasi ini selain membuat mereka lebih nyaman,
juga akan menjadikan mereka menghormati provesi orang lain termasuk
orang tuanya.
Setiap anak berbeda
Setiap anak mempunyai pengalaman hidupnya sendiri-sendiri. ada yang
melaluinya dengan bahagia, damai,, dan penuh kasih sayang. namun ada
pula yang mempunyai masa kecil yang kurang menyenangkan dan membekas
dalam kepribadiannya.dengan berbagai pengalaman hidupnya itu , setiap
anak akan mempunyai kondisi jiwa yang berbeda manakala menghadapi
kehidupannya.
Bagi orang tua yang perhatian dan dekat dengan anaknya, akan memahami
bagaimana karakter masing masing. sehingga ketika remaja mengalami masa
transisi dan kebingungan menghadapi perubahannya orang tua memahami
bagaimana cara mendekati dan mengkomonikasikan.pendekatan bagi anak yang
pendiam dan sensitif tentu berbeda dengan yang lebih terbuka dan senang
diskusi.
Saat ini pula remaja mungkin akan melakukan kesalahan karena rasa ingin
tahunya yang besar. Saat ini peran orang tua sangat penting, dalam upaya
mengarahkan mereka agar mendapatkan formasi yang tepat. Berdasarkan
penelitihan yang dilakukan, banyak remaja yang terjerumus dalam
perilaku meinyimpang akibat kesalahan informasi yang mereka cari dari
teman, buku, atau media elektronik. Bila peran ini dapat diambil orang
tua maka kesalahan informasi yang akan menyebabkan penyimpangan perilaku
dapat dicegah.
jadikan remaja mitra dan sahabat
Salah satu cara mendekati hubungan orang tua dan remaja adalah
mengakui keberadaan dan eksistensi mereka. mereka menjadi individu yang
mempunyai peran penting dalam menentukan pilihan hidup atau kebijakan
kebijakan lain dalam keluarga .
Beberapa peran yang dapat di tawarkan antara lain :
- Berperan dalam membuat keputusan Remaja sering kali mempunyai ide cemerlang. di saat yang sama, memesukan mereka dalam proses pembuatan keputusan akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan perasaan di hargai, sekaligus membuat mereka menjadi bagian dari keputusan itu .
- Menjaga Konsistensi konsistensi orang tua dalam bersikap dan berprinsip akan menjadi panutan. jangan sampai prinsip ini terabaikan hanya karena menuruti mood yang gampang berubah, karena akan membuat remaja semakin bingung, bahkan mencap orang tuanya tidak konsisten hingga anak kurang respeknya terhadap orang tua, dan ketidak konsistenan itu akan ditiru oleh anak.
- Berbicara dan Jelaskan. Remaja tidak menyukai orang tua yang bersikap bossy. Sebaiknya orang tua melakukan kerja ekstra untuk berbicara dan menjelaskan segala sesuatu. Karena jika anak merasa didorong terlalu keras justru akan menimbulkan jarak dengan orang tua dan akan menambah buruk hubungan dimasa depan. Memang akan ada kemungkinan dimana orang tua harus bernegosiasi dengan anak untuk hasil lebih baik. namun bukan berarti orang tua akan selalu dipihak yang benar.
- Beri anak ruang untuk menyendiri. Remaja kerap kali membutuhkan ruang untuk mengatasi kemarahan, depresi dan frustasi. tidak usah terlalu berlebihan dan khawatir menanggapinya. Membiarkan sesaat dan tidak harus selalu menggangu mereka, justru akan membuat keadaan lebih baik, karena ada saat yang yang lebih tepat untuk menanyakan dan membuka percakapan dengan mereka.
- Buat acara keluarga berkala. Perasaan loyal dan dekat terhadap keluarga sangat penting. itu akan meningkatkan kepedulian anak bila mereka terlibat penuh dalam urusan keluarga. Acara keluarga menciptakan kesempatan melakukan diskusi bebas atau topik apapun dibawah matahari. Penyatuan keluarga akan mudah terbentuk lewat cara ini. Seperti halnya Rasul saw pun menganjurkan untuk berekreasi, (diriwayatkan oleh Sunan al Diyami) "Hiburlah hati, karena jika hati terlampau lelah, orang pun akan buta.
- Libatkan anak dalam aktivitas islami.
- Banyak kegiatan islam diluar seperti kelompok pengajian, dan remaja masjid. Remaja harus didorong untuk aktif terlibat dalam organisasi semacam itu. ini adalah salah satu cara orang tua mendidik anak untuk seimbang antara kehidupan dan tanggung jawab di dalam keluarga, diri sendiri, masyarakat sosial sekaligus kegiatan keagamaan.
Setelah usaha yang dilakukan diatas tetaplah memohon pertolongan Allah
Swt. Karena kita tidak mungkin mengawasi dan bersama mereka selama 24
jam penuh. Memohon agar hati orang tua dekat dengan hati anak, dan
memohon agar mereka senantiasa dijaga fitrah dan keselamatannnya.
0 comments